Metafora kapital seksual digunakan untuk menjelaskan bagaimana individu dalam masyarakat neoliberal mendapatkan keuntungan dari subjektivitas seksualnya (termasuk di dalamnya adalah sentimen, pemikiran, kapabilitas seksual, dan tindak seksual) baik dalam pasar ekonomi, perkawinan, ataupun dalam pasar “petualangan” seksual (relasi kencan singkat, dicirikan dengan maraknya aplikasi Tinder yang memengaruhi pemikiran Illouz tentang cinta).
Metafora kapital seksual digunakan untuk menjelaskan bagaimana individu dalam masyarakat neoliberal mendapatkan keuntungan dari subjektivitas seksualnya (termasuk di dalamnya adalah sentimen, pemikiran, kapabilitas seksual, dan tindak seksual) baik dalam pasar ekonomi, perkawinan, ataupun dalam pasar “petualangan” seksual (relasi kencan singkat, dicirikan dengan maraknya aplikasi Tinder yang memengaruhi pemikiran Illouz tentang cinta).